Welcome to RaveWriten's writing desk

Architext, design thinker, social entrepreneur..

Sunday, March 14, 2010

a.d.a



-Mengapa kecenderungan, menyatakan sesuatu menjadi ada dari ketidakadaan, dan kelak akan kembali menuju ketidakadaan? Bukankah dapat dilihat bahwa sesuatu ketidakadaan berasal dari sesuatu yang ada, dan kelak akan kembali menjadi ada?-

.Hal yang sangat menarik dan menggairahkan untuk dipertanyakan, dikemukakan, disangkal, diyakini, ataupun diragukan adalah segala buah pikiran yang menyangkut eksistensi. Pertanyaan seumur hidup adalah mengapa sesuatu dapat ada? Apa alasan ia ada? Siapa yang menginginkan Ia ada? Apakah ia punya andil atas keberadaannya sendiri? Dan apakah dia pernah punya pilihan lain seandainya ia dapat menolak keberadaannya?
…..


Apakah arti ada (baca:eksis), terpaut akan sesuatu yang sempat lahir ke dunia yang kita tempati sekarang? Apakah ia tidak layak disebut ada jika ia tidak sempat lahir ke dunia? Lalu kenapa kita mengetahui bahwa banyak dari kita yang tidak sempat mengecap hidup, bahwa kita adalah sedikit dari beberapa yang bertahan dari seleksi sehingga kita adalah istimewa dan layak merasakan hidup? Itu berarti bahwa kita mengetahui bahwa mereka eksis, bukankah itu membuktikan bahwa mereka ada walaupun tidak pernah ada?

Lalu bagaimana ia yang hidup tapi tidak dikenal? Ia yang tidak pernah menyatakan eksistansinya. Apakah ia ada? Apakah keberadaannya dapat disebut ada, jika tak seorangpun mengetahui siapa dia? Apa yang pernah diperbuatnya dalam hidup? Apakah keberadaannya membawa pengaruh bagi yang lain?

Manusia eksis, karena ada yang lain yang mengakui bahwa mereka ada

Apakah Anda yang sedang membaca merasa cukup eksis? Oke, Anda dapat menjawab ‘Saya eksis, keluarga dan teman-teman Saya mengenal Saya, dan banyak yang pernah Saya lakukan untuk mereka’ Kalau itu jawaban yang Anda pikirkan, itu semua tidaklah lebih dari sebuah eksistansi semu. Individu yang puas akan keeksisan semu melihat dirinya dalam sosok yang diciptakan oleh lingkungannya. Anda tahu bahwa anda begini dan begitu karena orang lain berkata, dan berpendapat demikian. Pernahkah terpikir seandainya keluarga dan teman-teman anda ’hilang’ dari dunia ini, apakah anda akan tetap eksis? Bukankah anda ada karena mereka? Dan bukankah anda tidak mengenal diri anda sendiri sebaik mereka mengenal anda, atau lebih tepatnya sosok yang mereka ciptakan untuk anda tempati?

Saat hal itu terjadi Anda kehilangan diri Anda sendiri, (Walaupun sebetulnya Anda memang belum pernah memiliki diri Anda Sendiri). Kini Anda akan berada dalam kehampaan tanpa dimensi,ruang, dan waktu. Anda tidak dapat menemukan apapun untuk mempertanyakan dan menyatakan keeksesisan Anda disini,dan Anda juga tidak akan mendapatkan sesuatu pun untuk menjawab dan merespons Anda. Tetapi dalam kehampaan ini Anda akan mendapatkan semua jawaban dari semua pertanyaan, kecuali tentang kehampaan itu sendiri. Saat anda telah memahami tentang kehampaan, masih ada pertanyaan terakhir yang tersisa, yaitu Anda sendiri…. Anda bukan hanya sekedar hampa, kehampaan terlalu sederhana untuk mewakili Anda
Anda adalah Anda dan bukan siapapun…..
Anda adalah Anda dan bukan siapapun!

(adakah diantara anda yang memikirkan, dan mempercayai tulisan ini? Saya mohon maaf telah membuat anda ragu akan keeksisan anda. Percayalah, Anda masih eksis sampai anda baru saja memilih untuk menempati sosok yang Saya ciptakan melalui tulisan ini,maaf kini Anda bukan siapapun)

-ravewriten, March 2004-

(likes? copy paste here, not above it..thanks)

No comments:

Post a Comment